Kerjasama Bisnis TG:@LIUO9527
Posisi saat ini: Rumah / Pesan / Mantan Pelatih Timnas Indonesia Komentari Banyaknya Pelatih Asing di BRI Super League

Mantan Pelatih Timnas Indonesia Komentari Banyaknya Pelatih Asing di BRI Super League

Penulis:Wartawan Olahraga Tanggal:2025-07-23 19:30:03
Dilihat:8 Pujian
Rahmad Darmawan saat menangani Liga Indonesia All-Star di Piala Presiden 2025. (Bola.com/M Iqbal Ichsan)

Jakarta BRI Super League 2025/2026 rencananya akan dimulai pada 8 Agustus. Salah satu yang menjadi sorotan adalah hampir semua tim memilih jasa pelatih asing ketimbang pelatih lokal.

Rahmad Darmawan, mantan pelatih Timnas Indonesia yang juga pernah menukangi sejumlah tim di tanah air ikut angkat suara terkait hal ini.

Via kanal YouTube SAPA belum lama ini, eks pembesut Persipura Jayapura dan Persija Jakarta menegaskan kalau penguasaan materi yang dimiliki pelatih lokal tak beda dengan pelatih asing.

"Kalau kita bicara tentang kepelatihan, sebenarnya kalau ilmu kepelatihan dan beberapa kursus yang diikuti oleh pelatih-pelatih Indonesia itu nggak jauh beda. Karena materi kursus yang diberikan di pro license itu di seluruh dunia sama," kata Rahmad Darmawan.

"AFC punya, FIFA punya UEFA punya, programnya nggak jauh beda karena memang berasal dari satu sumber yang sama. Mungkin yang membedakan adalah bahwa banyak pelatih-pelatih yang dari luar berkesempatan menjadi seorang pelatih dengan meng-handle tim-tim yang nota bene kualitas kompetisinya di atas kualitas kompetisi di negara kita," imbuhnya.


Tak Ada Jaminan

Johnny Jansen resmi ditunjuk sebagai pelatih anyar Bali United, Selasa (27/5/2025). (dok. Bali United)

Meski begitu, lebih lanjut Rahmad Darmawan menyatakan, tak ada jaminan pelatih asing bisa sukses kala menukangi tim yang berkompetisi di Liga Indonesia.

"Jadi mereka juga bisa meng-handle pemain-pemain yang sudah terbiasa bermain di level yang secara hitung-hitungan intensitas kerja mereka, intensitas permainan, dan segala hal yang berkaitan dengan tim itu mereka punya kesempatan lebih".

"Tapi bukan berarti mereka bisa sukses ketika meng-handle tim yang ada di Indonesia dengan cara bermain yang berbeda. Intensitasnya tak seperti apa yang mereka tangani selama ini. Jadi sebetulnya kesempatan itu bisa saja datang dan pergi," ujar juru taktik asal Lampung.


Tantangan buat Pelatih Lokal

Rahmad Darmawan tak lantas patah semangat terkait invasi pelatih asing dalam beberapa tahun terakhir.

"Tapi sebagai seorang pelatih lokal, saya selalu memacu diri sendiri untuk oke mungkin hari ini kamu belum mendapatkan satu kesempatan seperti apa yang pernah kamu dapatkan sebelumnya," tukasnya.

"Tapi kalau momen itu ada, pasti kita pegang dan kita yakin kita bisa bersaing. Karena kita juga ingat ada banyak situasi yang mengubah sekarang sepak bola kita. Mungkin dengan industriliasi sepak bola. Kemudian sekarang banyak sekali media sosial yang bisa mempengaruhi, yang bisa membangun image".

"Nggak cuma para yang di level grassroot, tapi owner klub bisa terpengaruh juga ya. Mungkin dari hal yang berkaitan dengan apa yang tadi saya sampaikan sehingga kemudian mereka mencoba untuk melakukan revolusi. Saya bilang revolusi karena sekarang hampir tak ada pelatih lokal di Liga 1. Artinya hampir semua pelatih asing," pungkasnya.

Komentar

Kirim komentar
Galat kode pemeriksaan, silakan masukkan kembali
avatar

{{ nickname }}

{{ comment.created_at }}

{{ comment.content }}

IP: {{ comment.ip_addr }}
{{ comment.likes }}