Kerjasama Bisnis TG:@LIUO9527
Posisi saat ini: Rumah / Pesan / Kutukan 38 Tahun Belum Tercabut, Timnas Indonesia Masih Puasa Angkat Trofi di Stadion Utama Gelora Bung Karno

Kutukan 38 Tahun Belum Tercabut, Timnas Indonesia Masih Puasa Angkat Trofi di Stadion Utama Gelora Bung Karno

Penulis:Wartawan Olahraga Tanggal:2025-07-30 11:30:02
Dilihat:6 Pujian
Timnas Indonesia U-23 bentrok dengan Vietnam U-23 pada partai final Piala AFF U-23 2025 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Selasa (29/7/2025) malam WIB. (Bola.com/Abdul Aziz)

Jakarta - Timnas Indonesia U-23 harus menelan pil pahit setelah kalah 0-1 dari Vietnam pada final Piala AFF U-23 2025 yang berlangsung di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Selasa (29/7/2025). Gol tunggal yang menentukan laga ini dicetak oleh Nguyen Chong Phuong pada menit ke-37 setelah memanfaatkan kemelut di depan gawang Indonesia. Meski menguasai 68 persen penguasaan bola dan menciptakan peluang yang seimbang dengan Vietnam, upaya Timnas U-23 Indonesia gagal membuahkan gol penyama skor.

Pada pertandingan ini, skuad Garuda Muda tampil menekan sejak awal dengan beberapa peluang emas yang belum berhasil dikonversi menjadi gol. Indonesia bahkan harus menghadapi tekanan emosi yang memuncak di babak kedua akibat beberapa pelanggaran keras yang memicu keributan antar pemain. Namun, tekanan yang diberikan tidak mampu mengubah hasil akhir, sehingga Vietnam kembali menyegel gelar juara Piala AFF U-23 untuk ketiga kalinya berturut-turut.

Kekalahan ini semakin mengukuhkan seakan ada “kutukan” bagi Timnas Indonesia di Stadion Utama Gelora Bung Karno, tempat yang juga menjadi saksi deretan kegagalan berbagai kelompok umur Indonesia menorehkan kemenangan besar. Historisnya, sejak 1987, Timnas Indonesia berbagai kelompok usia selalu mengalami kekalahan atau kegagalan di arena megah ini, khususnya dalam pertandingan-pertandingan penting dan final kejuaraan regional.

Padahal, Timnas Indonesia kategori usia sering berjaya di rumah sendiri. Tahun 2022 misalnya, Timnas Indonesia U-16 keluar sebagai yang terbaik pada ajang Piala AFF U-16 yang kala itu digelar di Stadion Maguwoharjo. Sebelumnya, Timnas Indonesia U-19 era Evan Dimas juga meraih kejayaan saat bertanding di Sidoarjo.

Piala AFF U-23 2025 ini menjadi episode terbaru dari rentetan panjang kegagalan di stadion yang seharusnya menjadi kandang kebanggaan Indonesia. Untuk mengupas lebih dalam, berikut ini beberapa catatan pahit tajam lain yang semakin mengakar pada mitos lahan tanding Indonesia di stadion ini.

 


Dari Final SEA Games hingga Piala AFF, Timnas Indonesia Sering Keok di SUGBK

Henk Wullems bersama skuad Timnas Indonesia di SEA Games 1997. (Istimewa).

Pada SEA Games 1997, Timnas Indonesia mengalami kekalahan yang menyakitkan dari Thailand lewat adu penalti di babak semifinal. Laga yang penuh tensi itu akhirnya gagal membawa Indonesia ke babak final, menambah daftar kegagalan krusial di pertandingan besar yang dimainkan di rumah sendiri atau venue sejenis.

Lima tahun kemudian, di Piala AFF 2002, sejarah serupa terulang. Indonesia kembali kalah adu penalti dari Thailand di babak final. Kekalahan ini semakin memperkuat kesan sial yang menghambat Timnas Indonesia merebut trofi penting, walau dimainkan di suasana penuh dukungan publik.

Kekecewaan berlanjut dengan Piala AFF 2010, di mana Timnas Indonesia kalah agregat 2-4 dari Malaysia pada babak final. Meskipun berjuang keras, pasukan Merah Putih belum mampu mematahkan dominasi rival regional, terutama saat pertandingan dimainkan di arena yang menjadi saksi kekalahan beruntun ini.

 


Kutukan yang Belum Tercabut

Timnas Indonesia U-23 kalah 0-1 dari Vietnam U-23 pada partai final di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Selasa (29/7/2025) malam WIB. (Bola.com/Abdul Aziz)

Pada SEA Games 2011, Timnas Indonesia kembali merasakan pahitnya kekalahan melalui adu penalti dari Malaysia. Gagalnya menembus final atau membawa pulang medali emas memperpanjang daftar kegagalan yang membayang di stadion-stadion besar, termasuk Stadion Utama Gelora Bung Karno.

Terakhir, kekalahan Timnas Indonesia U-23 dari Vietnam dengan skor 0-1 di Piala AFF U-23 2025 ini seperti menjadi puncak dari serangkaian kutukan tersebut. Meski dominasi dan penguasaan bola ada di pihak Indonesia, hasil akhir tetap menguntungkan Vietnam yang berhasil mencetak gol penentu dan menjinakkan semangat juang Indonesia.

Fenomena ini menjadi bahan evaluasi mendalam bagi pengurus dan pelatih Timnas Indonesia agar mampu menembus “kutukan” tersebut dan mengembalikan kejayaan sepakbola nasional di stadion dari masa ke masa. Stadion Utama Gelora Bung Karno, yang merupakan ikon olahraga tanah air, seyogyanya menjadi tempat di mana pemain Indonesia dapat tampil maksimal dan meraih kemenangan, bukan sebaliknya.

Komentar

Kirim komentar
Galat kode pemeriksaan, silakan masukkan kembali
avatar

{{ nickname }}

{{ comment.created_at }}

{{ comment.content }}

IP: {{ comment.ip_addr }}
{{ comment.likes }}