Kerjasama Bisnis TG:@LIUO9527
Posisi saat ini: Rumah / Pesan / Timnas Indonesia Butuh Striker Bernaluri Pembunuh di Putaran Keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026

Timnas Indonesia Butuh Striker Bernaluri Pembunuh di Putaran Keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026

Penulis:Wartawan Olahraga Tanggal:2025-07-31 14:30:02
Dilihat:8 Pujian
Striker Timnas Indonesia, Ole Romeny, berselebrasi usai mencetak gol ke gawang China dalam laga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) Senayan, Jakarta, Kamis (5/6/2025). (Bola.com/Bagaskara Lazuardi)

Kediri - Singgih Pitono menyebut Timnas Indonesia butuh striker bernaluri pembunuh pada putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 di Arab Saudi, pada Oktober 2025.

Pasukan Patrick Kluivert dituntut mencetak gol untuk meraih kemenangan agar lolos langsung ke putaran final Piala Dunia yang akan digelar di Amerika Serikat, Kanada, dan Meksiko, Juni tahun depan.

Apalagi dua calon lawan Jay Idzes dkk. yakni tuan rumah Arab Saudi dan Irak memiliki bomber tajam.

"Produktivitas striker Timnas Indonesia sangat rendah. Jika Patrick Kluivert ingin Timnas Indonesia tampil ofensif, kebutuhan striker nomor sembilan adalah jawabannya," kata mantan bomber Timnas Indonesia ini.


Butuh Striker Seperti Bepe, Boaz, atau El Loco

Penyerang legendaris Persija Jakarta, Bambang Pamungkas total telah menyumbang 12 gol di ajang Piala AFF. Gol-golnya dicetak pada AFF edisi 2002, 2008, dan 2010. Pemain yang akrab diesbut Bepe tersebut juga tercatat sebagai top skor Piala AFF 2008 dengan jumlah 8 gol. (AFP/Adek Berry)

Singgih mengamati sejak era Bambang Pamungkas, Boaz Solossa, dan Cristian Gonzales, Tim Garuda nyaris tak punya penerusnya.

"Jika PSSI ingin menaturalisasi striker harus di posisi nomor sembilan. Kita tak punya penerus Bambang, Boaz, dan Gonzales," ujarnya.

Setelah tiga bomber tajam itu gantung sepatu, Timnas Indonesia hanya dihuni pemain false nine. Artinya, dia bukan tipe penyerang yang berdiri di depan tengah untuk mengancam gawang lawan.

"Tipe striker yang ada sekarang false nine. Mereka bergerak di kanan dan kiri. Saya kira ini banyak mubazirnya. Karena tak didukung stamina dan skill individu bagus," ucapnya.

 


Harus Didukung Lini Kedua

Pemain Timnas Indonesia, Marselino Ferdinan, merayakan gol yang dicetak oleh Ole Romeny ke gawang Bahrain pada laga kedelapan putaran ketiga Grup C kualifikasi Piala Dunia 2026 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Selasa (25/3/2025) malam WIB. (Bola.com/Bagaskara Lazuardi)

Jika memakai false nine, lanjut legenda Arema ini, Timnas Indonesia wajib punya gelandang serang dengan akurasi tendangan mumpuni.

"Ironisnya Timnas Indonesia juga tak memiliki second line tajam yang berani menusuk ke jantung pertahanan. Sehingga produktivitas buruk," jelasnya.

Setelah Ole Romeny cedera dan naik meja operasi kemungkinan dia bisa tampil di putaran keempat sangat kecil.

"Rafael Struick agak sulit move on, setelah lama tidak main. Jens Raven terlalu dini jika dipaksakan tampil. Sementara striker lokal mainnya gitu-gitu aja. PSSI harus cepat cari pengganti Ole Romeny," tuturnya.

Komentar

Kirim komentar
Galat kode pemeriksaan, silakan masukkan kembali
avatar

{{ nickname }}

{{ comment.created_at }}

{{ comment.content }}

IP: {{ comment.ip_addr }}
{{ comment.likes }}