
Malang - Arema FC harus kehilangan pemain pentingnya dalam waktu sembilan bulan ke depan. Pemain itu adalah bek kanan andalan, Achmad Maulana.
Pemain kelahiran Bandung 22 tahun silam itu baru saja naik meja operasi, Senin (1-9-2025). Langkah operasi diambil untuk pemulihan cedera lutut kanan.
Dia mengalami cedera tersebut dalam pertandingan BRI Super League melawan Bhayangkara FC di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, 22 Agustus 2025.
Bisa dibilang waktu naik meja operasi Achmad tergolong cepat. Biasanya, pemain Arema lainnya harus menunggu jadwal operasi hingga satu bulan. Sepertinya, Achmad dapat prioritas lebih cepat.
Maklum, Arema berharap Achmad bisa kembali lebih cepat. Meski, kecil kemungkinan dia bisa tampil kembali musim ini.
"Achmad sudah operasi di Malang. Proses operasinya lancar. Sekitar hanya 30 menit dari yang normalnya kurang lebih satu jam," kata Reta Arroyan, fisioterapi Arema.
Luc Ackermann, salah satu penunggang motor freestyle terbaik dunia, kembali membuat aksi yang bikin jantung berdegup kencang! Di Aldenhoven, Jerman, ia sukses melakukan tsunami backflip dari satu truk bergerak ke truk lainnya, bahkan melewati tanda...
Peluang Bermain Lebih Cepat

Setelah menjalani operasi, Achmad melanjutkan fase pemulihan di Malang. Diprediksi, dalam waktu sembilan bulan dia bisa kembali bermain.
BRI Super League akan berakhir pada Mei 2026, tetapi fisioterapi Arema FC meyakini Achmad masih punya peluang bermain lebih cepat.
"Proses pemulihan itu tergantung pada pemain. Ada yang 6-7 bulan sudah ikut berlatih di lapangan," kata Reta.
Jika melihat karakter Achmad, dia sosok yang punya mental bagus. Mantan pemain Persija Jakarta itu tidak akan betah berlama-lama dalam fase pemulihan. Hal itu diakui tim medis Arema, selama ini dia tergolong pemain yang jarang absen.
Jarang Cedera

Sejak membela Arema di tahun 2023, Achmad tergolong pemain yang jarang mengalami cedera. Padahal, karakter bermainnya tergolong berisiko. Dia kerap melakukan duel fisik dan agresif di lapangan.
"Operasi Achmad berjalan lebih cepat juga karena dia tidak punya riwayat cedera lain. Hanya ACL (Anterior Cruciate Ligaments) saja. Operasi lutut bisa lebih lama jika ada riwayat cedera lain di sekitarnya," jelas Reta.
Jika sesuai rentan waktu yang diprediksi, Achmad baru kembali pada akhir Mei 2026, itu bersamaan dengan berakhirnya kompetisi Super League. Namun, tim medis Arema melihat ada kans Achmad bisa tampil di pengujung musim.
"Bisa jadi Achmad bermain di akhir musim karena dia pemain yang punya semangat tinggi. Dia tidak down dengan kondisinya saat ini," ungkap Reta.
Dukungan dari Manajemen dan Tim

Bisa dibilang Achmad mengalami cedera berat di usia muda. Dia harus naik meja operasi saat masih 22 tahun. Banyak yang menyayangkan hal ini. Dikhawatirkan performanya turun karena trauma. Namun, Arema yakin Achmad bisa melewati fase sulit ini.
Manajemen dan rekannya di Arema tetap memberi dukungan, seperti saat pertandingan BRI Super League melawan Persijap Jepara, Sabtu (30-8-2025).
Ketika foto tim, skuat Arema membawa jersey Achmad sebagai bentuk dukungan. Setelah operasi, para pemain, pelatih dan manajemen juga menjenguknya di rumah sakit.