Kerjasama Bisnis TG:@LIUO9527
Posisi saat ini: Rumah / Pesan / Gerald Vanenburg Ungkap Alasan Belum Mainkan Dion Markx di Timnas Indonesia U-23

Gerald Vanenburg Ungkap Alasan Belum Mainkan Dion Markx di Timnas Indonesia U-23

Penulis:Wartawan Olahraga Tanggal:2025-09-06 17:30:02
Dilihat:6 Pujian
Pelatih Timnas Indonesia U-23, Gerald Vanenburg memberikan arahan kepada pemainnya dalam laga Grup A Piala AFF U-23 2025 di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta, Selasa (15/07/2025). (Bola.com/M Iqbal Ichsan)

Sidoarjo - Pelatih Timnas Indonesia U-23, Gerald Vanenburg, mengungkapkan alasan belum memainkan Dion Markx di Grup J Kualifikasi Piala Asia U-23 2026.

Dion Markx hanya duduk manis di bangku cadangan ketika Timnas Indonesia U-23 diimbangi Timnas Laos U-23 dalam laga pertama Grup J Kualifikasi Piala Asia U-23 2026 di Stadion Gelora Delta, Sidoarjo, Rabu (3-9-2025).

Vanenburg lebih memilih menurunkan Kakang Rudianto, Muhammad Ferarri, dan Kadek Arel Priyatna di lini belakang, alih-alih Dion Markx.

Ketika ditanyai mengapa belum memainkan Dion Markx yang notabene bek naturalisasi kelahiran Belanda, Vanenburg malah menyinggung Jens Raven dan Rafael Struick.


Respons Gerald Vanenburg

Dion Markx salaman dengan Erick Thohir (Foto: Dok. Erick Thohir)

Sama seperti Dion Markx, Raven dan Struick juga berlabel pemain diaspora yang lahir di Belanda. Keduanya mandul ketika Timnas Indonesia U-23 diimbangi Laos.

"Kami punya 23 pemain, jadi bagus untuk ditanyakan. Tetapi, kami bermain dengan Jens Raven, dia tidak mencetak gol. Kami bermain dengan Rafael Struick," imbuh Vanenburg.

"Jadi, Anda bisa bicara, tetapi saya percaya bahwa saya akan bermain dengan para pemain yang pantas mendapatkannya. Begitulah cara kerjanya," tuturnya.


Jawaban Lanjutan Gerald Vanenburg

Jens Raven beraksi dalam duel Timnas Indonesia U-23 melawan Laos U-23 pada Grup J Kualifikasi Piala Asia U-23 2026 di Stadion Gelora Delta, Sidoarjo, Rabu (3/9/2025). (Bola.com/Wahyu Pratama)

Vanenburg merasa ditekan untuk menampilkan pemain diaspora. Namun, ia mempunyai pilihan lain yang dianggapnya terbaik untuk Timnas Indonesia U-23.

"Saya pikir semua orang mulai mendorong, mendorong, mendorong, dan kami harus bermain dengan pemain diaspora kelahiran Belanda," tutur Vanenburg.

"Saya bermain dengan pemain yang saya pikir paling baik, dan itu pekerjaan saya, untuk memilih itu."

"Semua orang bisa bicara, tetapi ini ke sana, ke mari, menghilang. Dan dengarkan, saya bermain dengan cara yang saya pikir saya perlu mainkan," cetusnya.

Komentar

Kirim komentar
Galat kode pemeriksaan, silakan masukkan kembali
avatar

{{ nickname }}

{{ comment.created_at }}

{{ comment.content }}

IP: {{ comment.ip_addr }}
{{ comment.likes }}