Posisi saat ini: Rumah / Pesan / Arema FC Jadi Tim Paling Banyak Kartu Merah di BRI Super League, Marcos Santos Mulai Pusing Atur Lini Belakang

Arema FC Jadi Tim Paling Banyak Kartu Merah di BRI Super League, Marcos Santos Mulai Pusing Atur Lini Belakang

Penulis:Wartawan Olahraga Tanggal:2025-10-29 09:30:02
Dilihat:5 Pujian
Pemain sayap Arema FC, Paulinho Moccelin (biru), beraksi pada laga kontra Borneo FC di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Minggu (26-10-2025). (Bola.com/Iwan Setiawan)

Jakarta Arema FC kembali menjadi sorotan, bukan karena performa impresif di lapangan, melainkan karena catatan buruk dalam hal kedisiplinan.

Hingga pekan ke-9 kompetisi Super League, tim berjuluk Singo Edan itu tercatat sebagai klub dengan koleksi kartu merah terbanyak, empat kali pemain mereka diusir wasit hanya dalam sembilan pertandingan.

Empat pemain Arema yang menerima kartu merah antara lain Yann Motta, Betinho Filho, Julian Guevara, dan Bayu Setiawan. Dari empat kasus itu, tiga pemain asing diganjar kartu merah langsung, sementara Bayu Setiawan diusir akibat menerima dua kartu kuning dalam satu laga.

Catatan ini tentu menjadi pekerjaan rumah besar bagi pelatih Marcos Santos. Ia mengakui sudah sejak awal musim mengingatkan para pemain agar lebih berhati-hati dalam melakukan pelanggaran, terutama di era penggunaan VAR (Video Assistant Referee) yang membuat semua tindakan berisiko tinggi bisa ditinjau ulang oleh wasit.

“Saya pikir pemain juga harus lebih hati-hati. Meskipun, bagi saya, terkadang wasit terlalu cepat mengeluarkan kartu untuk kami,” keluh Marcos.


Pelajaran Penting

Winger pelapis Arema, Bayu Setiawan tampil agresif saat melawan Persita di BRI Liga 1. (Iwan Setiawan/Bola.com)

Dalam laga terakhir melawan Borneo FC, dua pemain Arema, Julian Guevara dan Bayu Setiawan, sama-sama dikartu merah sehingga tim harus menelan kekalahan 1-3. Kekalahan itu sekaligus memperpanjang daftar kartu merah Arema di musim ini.

Rekor Buruk di Urusan Fair PlayDari seluruh klub di Super League, hanya Arema yang sudah mengoleksi empat kartu merah sejauh ini. Posisi kedua ditempati Persib Bandung dengan tiga kartu merah, sementara PSIM Yogyakarta, Malut United, dan Borneo FC sejauh ini masih bersih tanpa satu pun kartu merah.

Padahal, dari segi permainan, Arema tidak dikenal sebagai tim yang menerapkan gaya main keras. Namun, beberapa pelanggaran terjadi di momen-momen krusial yang berujung fatal.

Misalnya, Yann Motta diusir wasit pada pekan kedua karena melakukan pelanggaran sebagai pemain terakhir di lini pertahanan. Sedangkan Betinho Filho mendapat kartu merah pada pekan keempat akibat melakukan sikutan terhadap lawan. Terbaru, Julian Guevara dan Bayu Setiawan juga diusir karena pelanggaran berbahaya ketika menghadapi Borneo FC.


Marcos Pusing Atur Komposisi Bek

Duel bek kanan Arema FC, Bayu Setiawan, dengan Stjepan Plazonja dari Bhayangkara FC pada pekan 3 BRI Super League 2025/2026 di Stadion Kanjuruhan, Jumat (22/8/2025). (Bola.com/Iwan Setiawan)

Masalah kartu merah kini menimbulkan efek domino pada lini belakang Arema. Dalam laga terdekat melawan Semen Padang pada 3 November, tim akan tampil pincang karena absennya dua pemain utama, Bayu Setiawan dan Julian Guevara akibat sanksi larangan bermain.

Situasi makin sulit karena Achmad Maulana sudah dipastikan absen hingga akhir musim akibat cedera lutut, sehingga Arema hanya menyisakan Rifad Marasabessy di posisi bek kanan. Sementara itu, dua pemain asing di lini belakang, Odivan Koerich dan Yann Motta, juga belum menunjukkan performa yang konsisten dan sempat 


Posisi Arema

Komentar

Kirim komentar
Galat kode pemeriksaan, silakan masukkan kembali
avatar

{{ nickname }}

{{ comment.created_at }}

{{ comment.content }}

IP: {{ comment.ip_addr }}
{{ comment.likes }}