Jakarta - Di balik kemenangan tipis 0-1 Persib Bandung atas Bali United dalam pekan ke-11 BRI Super League 2025/2026 di Stadion Dipta pada Sabtu malam (1/11/2025), masih ada beberapa cerita baliknya.
Salah satunya adalah pertemuan beberapa mantan rekan setim. Mulai dari Pelatih Bali United Johnny Jansen dan penjaga gawang Bali United, Mike Hauptmeijer, dengan Eliano Reijnders, hingga pertemuan Tim Receveur dan Thom Haye.
Sebelum pertandingan, mereka semua tampak akrab di dalam lapangan. Saling menyapa satu sama lain. Namun saat pertandingan berlangsung, situasi berbeda.
Tim Receveur yang menjadi kapten Bali United saat Ricky Fajrin sedang sakit dan absen, justru sempat tersulut emosi dengan Thom Haye. Bahkan Tim mendapatkan instruksi khusus dari Johnny Jansen untuk mengawal gelandang Timnas Indonesia ini.
Tak Menyangka
Mungkin hingga sekarang, Tim Receveur mengaku tidak menyangka jika ia kembali bertemu dengan Thom Haye. Bukan di Eredivisie, tetapi di BRI Super League.
“Selalu menyenangkan bermain melawan seseorang yang sangat kamu kenal,” ujar Receveur usai laga. “Kami punya banyak kenangan di Almere City. Rasanya aneh bisa bertemu di Indonesia, karena tahun lalu kami bahkan tak membayangkannya,” bebernya.
Musim lalu, keduanya sama-sama berseragam Almere City FC. Namun sayang, mereka tidak mampu membawa Almere City FC keluar dari jurang degradasi. Tim sendiri masih ada kontrak dengan Almere City FC hingga musim panas 2026 sebelum akhirnya Bali United merekrutnya dengan skema transfer fee.
Sedangkan kontrak Thom Haye sudah habis. Bagi Receveur, pertemuan itu adalah bentuk kebetulan besar dalam perjalanan kariernya. “Terkadang hidup memang penuh kejutan. Tapi tetap menyenangkan bisa bertemu lagi, meski kali ini di sisi yang berbeda,” ungkapnya.
Ada Adu Tensi
Meski bersahabat, tensi pertandingan tetap tinggi. Receveur tak menampik bahwa di lapangan, keduanya sempat terlibat adu tensi. “Saya rasa malam ini kami bukan teman. Kami sempat dua kali berselisih di babak pertama. Sedikit panas, sedikit marah,” ungkap pemain bernomor punggung 14 itu sambil tersenyum.
Namun, persaingan itu hanya berlangsung selama 90 menit. Setelah peluit panjang dibunyikan, semua kembali seperti semula.
“Begitulah sepak bola. Setelah pertandingan, kami kembali berteman lagi,” ucapnya. Meski harus menerima kekalahan atas rekan lamanya, Receveur tetap berlapang dada.
“Dia senang karena menang, saya sedikit kecewa. Tapi itu bagian dari permainan. Kami akan segera fokus ke laga berikutnya,” tutupnya.