Posisi saat ini: Rumah / Pesan / Romantisme Persik dan Persebaya: ketika Persahabatan Harus Tunduk oleh Aturan

Romantisme Persik dan Persebaya: ketika Persahabatan Harus Tunduk oleh Aturan

Penulis:Wartawan Olahraga Tanggal:2025-11-07 13:30:02
Dilihat:3 Pujian
Persik vs Persebaya, BRI Super League. (Bola.com/Wiwig Prayugi)

Jakarta - Persahabatan antara Persik Kediri dan Persebaya Surabaya sudah terjalin lama. Tapi jalinan itu tidak pernah lepas dari ujian aturan yang kerap membatasi ruang gerak kedua tim dan para suporternya. Meski begitu, Persikmania dan Bonekmania tetap menjaga kemesraan lewat dukungan setia di tribun.

Pertemuan Persik dan Persebaya dalam laga tunda pekan ke-12 BRI Super League 2025/2026 pada Jumat (7/11/2025) malam WIB bakal jadi bukti terbaru. Duel ini akan digelar di Stadion Gelora Joko Samudro, Gresik, dan diprediksi tidak akan sepi suporter.

Persik sejatinya berstatus tuan rumah, namun tidak bisa memakai Stadion Brawijaya karena tak lolos verifikasi risk assessment dari pihak keamanan. Hal ini membuat laga dipindahkan ke kandang sementara di Gresik.

Meski operator kompetisi ILeague menerapkan larangan suporter tim tamu hadir, Bonekmania hampir pasti tetap datang demi menyapa sahabatnya, Persikmania. Panpel pun sudah pasrah jika harus menerima sanksi denda.

 


Awal Romantisme Dua Kota

Persebaya Surabaya melawan Persis Solo. (Bola.com/Dok.Instagram Persebaya Surabaya).

Hubungan hangat dua klub ini tercatat dimulai pada 2006. Saat itu Stadion Brawijaya Kediri dipilih menjadi venue final Divisi I antara Persebaya dan Persis Solo. Bajul Ijo menang 2-0, tapi yang lebih penting adalah kedekatan tiga suporter, Persikmania, Bonekmania, dan Pasoepati makin erat.

Pilihan venue tersebut dianggap sangat netral karena Persik punya hubungan akrab dengan kedua tim, baik di dalam maupun luar lapangan.

Ikatan ini sempat benar-benar diuji pada musim ISL 2010. Persik dan Persebaya sama-sama terpuruk dan harus bertarung menghindari degradasi. Di sisi lain, Pelita Jaya juga punya kepentingan demi bertahan di kasta tertinggi.

Masalah datang ketika Kepolisian Kediri tak memberikan izin keamanan akibat potensi bentrok suporter. PT Liga Indonesia terpaksa mengambil alih dan memindahkan laga ke Mandala Krida Yogyakarta. Persik tidak datang dan Persebaya dinyatakan menang WO.

Namun keputusan itu akhirnya dianulir dan pertandingan dijadwalkan ulang di Stadion Jakabaring Palembang. Hasil akhir tetap pahit. Persik dan Persebaya sama-sama degradasi, sementara Pelita Jaya selamat. Meski begitu, rasa senasib itu justru mempererat hubungan mereka.

 


Tribun yang Selalu Menyatu

Aksi gelandang serang Persebaya, Bruno Moreira ditempel ketat pemain Persik Kediri Irfan Bachdim dalam pekan ke-34 BRI Liga 1 2023/2024 di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Minggu (28/4/2024). (Bola.com/Aditya Wany)

Kini, laga di Gresik kembali menjadi ajang temu kangen dua kota yang bertetangga ini. Panpel Persik menyiapkan tujuh ribu tiket dan hampir dipastikan akan habis terjual. Jarak Surabaya dan Gresik yang sangat dekat membuat Bonekmania punya alasan kuat untuk hadir. Begitu pula Persikmania yang sudah rindu merayakan persahabatan di tribun.

Apa pun hasil pertandingan nanti, momen ini kembali menunjukkan bahwa rivalitas tidak harus selalu permusuhan. Persik dan Persebaya adalah contoh bahwa sepak bola juga bisa jadi perekat dua kota dan dua suporter yang saling menghormati.


Persaingan di BRI Super League

Komentar

Kirim komentar
Galat kode pemeriksaan, silakan masukkan kembali
avatar

{{ nickname }}

{{ comment.created_at }}

{{ comment.content }}

IP: {{ comment.ip_addr }}
{{ comment.likes }}