Solo - Keberadaan pelatih kepala Persis Solo, Peter de Roo, masih menjadi misteri menjelang duel krusial bertajuk Derbi Mataram menghadapi PSIM Yogyakarta pada laga pekan ke-12 BRI Super League 2025/2026.
Menjelang duel sarat gengsi dan harga diri yang akan berlangsung di Stadion Manahan, Solo, Sabtu (8/11/2025) pukul 19.00 WIB itu, Peter de Roo tak muncul dalam sesi konferensi pers sebelum pertandingan.
Sebagai gantinya, staf pelatih Persis Solo diwakili Tithan Suryata yang sebelumnya menjabat sebagai asisten pelatih. Soal status Peter, sejauh ini tak ada pernyataan resmi yang diberikan pihak manajemen.
Meskipun demikian, Laskar Sambernyawa bakal tetap mengeluarkan kemampuan terbaiknya untuk merebut kemenangan sekaligus mengakhiri tren buruknya dalam sembilan laga terakhir di BRI Super League 2025/2026.
Antusias Hadapi Derbi
Tithan Suryata menegaskan, Persis sama sekali tak gentar meskipun menghadapi PSIM yang punya rekor apik. Saat Laskar Sambernyawa tak pernah meraup tiga poin dalam sembilan laga terakhir, Laskar Mataram baru saja menyapu bersih dua laga dengan kemenangan.
“Yang pasti, laga besok adalah pertandingan yang krusial ya bagi kami, terlepas dari PSIM dibekali dengan dua kemenangan beruntun. Adapun kami dalam kondisi baik sebelumnya,” kata Tithan dalam konferensi pers, Jumat (7/11/2025).
“Pada tiga hari pertandingan latihan ini, anak-anak sudah memberikan motivasi yang berbeda. Para pemain sangat merasa antusias untuk memenangkan laga ini. Saya rasa dari segi persiapan, kami jauh lebih siap dari laga sebelumnya,” imbuhnya.
Ditinggal Peter de Roo
Selain itu, Tithan juga menyinggung soal kepergian Peter de Roo yang kini sudah tak lagi menakhodai Persis. Namun, pelatih berusia 36 tahun itu memastikan bahwa ini tak akan mengganggu fokus pemain.
“Memang sepeninggalan coach Peter sebelumnya adalah hal yang tidak kami inginkan, terlepas dari beberapa hasil yang kurang baik. Tetapi, para pemain tidak hanya fokus pada satu hal tersebut,” kata dia.
Yang jelas, juru taktik asal Sragen, Jawa Tengah, itu menegaskan kesiapan anak asuhnya untuk memenangkan laga kontra Laskar Mataram. Bahkan, dia menegaskan duel kali ini akan Mataram Is Red.
“Fokus mereka sekarang beralih untuk bagaimana bisa memenangkan pertandingan besok. Karena, saya rasa laga besok lebih penting dari apa pun itu. Untuk laga derbi ini, saya rasa semua warga Solo sudah tahu besok itu bagaimanapun Mataram Is Red,” katanya.
Rekor Buruk Persis
Rekor sembilan pertandingan tanpa meraih kemenangan tentu bukan kondisi yang ideal bagi Persis Solo untuk menyambut Derbi Mataram kali ini. Krisis semacam ini dikhawatirkan memengaruhi mental dan kepercayaan diri para pemain.
Apalagi, ada setumpuk pekerjaan rumah yang mesti segera diselesaikan Laskar Sambernyawa. Satu di antaranya yakni catatan lini pertahanan yang terhitung sangat rentan kebobolan sepanjang BRI Super League 2025/2026.
Dari 10 laga, gawang Persis sudah kemasukan total 20 gol. Ini menjadi jumlah tertinggi di antara seluruh kontestan, sekaligus memberikan pekerjaan rumah paling krusial yang mesti segera dibenahi tim pelatih.
Tak hanya itu saja, Persis Solo juga dihantui rekor buruk saat bermain kandang. Dari total lima laga home musim ini, Sho Yamamoto dan kawan-kawan belum pernah merasakan manisnya kemenangan jelang Derby Mataram ini.